Selasa, 23 April 2013

Prihatin! Anak Muda Jarang Datang ke Keraton


img
 
 
Jakarta - Keraton tersebar di berbagai pelosok Indonesia, dua yang paling terkenal adalah Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Tapi sayang, dari seluruh wisatawan yang datang ke keraton, anak muda jarang terlihat.

"Generasi muda nggak mau ke keraton," tutur Ketua Panitia Musyawarah Agung Forum Silaturahmi Keraton se-Nusantara (FSKN), Naniek Widayati Priyomarsono kepada detikTravel di Gedung Candra Naya, Jakarta Barat, Jumat (19/4/2013).

Keraton adalah salah satu bukti kekayaan budaya Indonesia. Padahal di berbagai kota, keraton jadi salah satu destinasi yang paling banyak disambangi wisatawan. Beragam peninggalan sejarah dan kehidupan kerajaan atau kesultanan akan menambah pengetahuan wisatawan.

"Ini semua harus diubah konsepnya. Sebenarnya itu bukan museum yang berisikan benda mati. Di Keraton ada kehidupan, ada tarian. Keraton itu living monument," kata Naniek.

Selain dari sisi wisatawan, lanjut Naniek, pihak keraton punya tugas khusus agar generasi muda mau berkunjung.

"Setiap keraton sekarang punya tugas masing-masing untuk itu. Untuk lebih mengenalkan atraksi di sana, tidak sekedar 'say hello' saja," tambahnya.

Keraton adalah bagian dari kerajaan dan kesultanan yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk mengenalnya lebih lanjut, datangi saja Musyawarah Agung II yang merupakan ajang bertemunya para Raja dan Sultan se-Indonesia. Acara yang digelar di Gedung Candra Naya, 25-27 April 2013 ini dibuka untuk umum!

"Di acara ini ada 138 Raja dan Sultan, masing-masing dengan budaya sendiri seperti tarian, kuliner, hingga tradisi. Ada juga barang-barang pusaka yang dipamerkan," tutup Naniek.

sumber: detikTravel

analisa:
memang benar kalau anak muda sekarang kebanyakan datang ke yogyakarta untuk ke pantai nya atau berbelanja kerajinan khas, padahal banyak sekali kekayaan dan kebudayaan yang ada di yogyakarta seperti Keraton, waktu saya ke jogja saya menyempatkan untuk berkunjung ke keraton, disana banyak informasi-informasi tentang sejarah keraton.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar