Sabtu, 07 Mei 2011

Kebudayaan Bali: Tradisi Masyarakat Desa Trunyan "mayat tanpa dikubur"



Desa Trunyan merupakan sebuah desa kuno di tepi danau Batur, Kintamani, Kabupaten Bangli. Desa ini merupakan sebuah desa Bali Aga, Bali Mula dengan kehidupan masyarakat yang unik dan menarik Bali Aga, berarti orang Bali pegunungan, sedangkan Bali Mula berarti Bali asli. Kebudayaan orang Trunyan mencerminkan satu pola kebudayaan petani yang konservatif.



Berdasarkan folk etimologi, penduduk Trunyan mempersepsikan diri dan jati diri mereka dalam dua versi. Versi pertama, orang Trunyan adalah orang Bali Turunan, karena mereka percaya bahwa leluhur mereka ‘turun’ dari langit ke bumi Trunyan. Terkait dengan versi ini, orang Trunyan mempunyai satu mite atau dongeng suci mengenai asal-usul penduduk Trunyan adalah seorang Dewi dari langit. Versi kedua, orang Trunyan hidup dalam sistem ekologi dengan adanya pohon Taru Menyan, yaitu pohon yang menyebarkan bau-bauan wangi. Dari perdaduan kata “taru” dan “menyan” berkembang kata Trunyan yang dipakai nama desa dan nama penduduk desa tersebut.

Desa Trunyan terletak di sebelah timur bibir danau Batur, letak ini sangat terpencil. Jalan darat dari Penelokan, Kintamani, hanya sampai di desa Kedisan. Dari Kedisan ke desa Trunyan orang harus menyeberang danau Batur selama 45 menit dengan perahu bermotor atau 2 jam dengan perahu lesung yang digerakkan dengan dayung. Selain jalan air, Trunyan juga dapat dicapai lewat darat, lewat jalan setapak melalui desa Buahan dan Abang. Hawa udara desa Trunyan sangat sejuk, suhunya rata-rata 17 derajat Celcius dan dapat turun sampai 12 derajat Celcius. Danau Batur dengan ukuran panjang 9 km dan lebar 5 km merupakan salah satu sumber air dan sumber kehidupan agraris masyarakat Bali selatan dan timur.
Secara spesifik, terkait dengan kepercayaan orang Trunyan mengenai penyakit dan kematian, maka cara pemakaman orang Trunyan ada 2 macam yaitu:
  1. Meletakkan jenazah diatas tanah dibawah udara terbuka yang disebut dengan istilah mepasah. Orang-orang yang dimakamkan dengan cara mepasah adalah mereka yang pada waktu matinya termasuk orang-orang yang telah berumah tangga, orang-orang yang masih bujangan dan anak kecil yang gigi susunya telah tanggal.
  2. Dikubur / dikebumikan. Orang-orang yang dikebumikan setelah meninggal adalah mereka yang cacat tubuhnya, atau pada saat mati terdapat luka yang belum sembuh seperti misalnya terjadi pada tubuh penderita penyakit cacar, lepra dan lainnya. Orang-orang yang mati dengan tidak wajar seperti dibunuh atau bunuh diri juga dikubur. Anak-anak kecil yang gigi susunya belum tanggal juga dikubur saat meninggal. 


Untuk keperluan pemakaman, di desa Trunyan terdapat 1 kuburan yaitu:
  • Sema wayah diperuntukkan untuk pemakaman jenis mepasah
  • Sema bantas, diperuntuukan untuk dengan penguburan.
  • Sema nguda, diperuntukkan untuk kedua jenis pemakaman yaitu mepasah (exposure) maupun penguburan.
Suku Trunyan, punya tiga cara unik menangani mayat, diupacarai yang setara dengan upacara ngaben di tempat lain:
  • Untuk yang meninggal adalah Bayi, maka mayatnya dikubur, lokasinya disebut Sema Muda, kira-kira 200 meter-an ke sebelah kanan lagi namun sebelum desa trunyan dari arah sekarang ini.
  • Untuk yang meninggal adalah orang yang kecelakaan, dibunuh atau bukan karena mati normal. Maka mereka anggap itu mempunyai kesalahan besar. Lokasi mereka di kubur [Sema bantas] adalah di perbatasan antara desa Trunyan dan Desa abang. Letaknya Jauh dari tempat kami sekarang.
  • Untuk yang mati normal, Mayat mereka diberi kain putih dan hanya diletakan dibawah Taru Menyan [Pohon wangi]. Maksudnya mati normal adalah tidak punya salah/kesalahan sesuatu, diluar kreteria di atas.


Mayat itu diletakan di atas tanah dengan lubang yang sangat dangkal [kira-kira 10 - 20 cm]. Tujuannya supaya tidak bergeser-geser [karena bidang tanah ditempat itu tidaklah dapat disebut datar]. Jumlah maksimum mayat yang diperkenankan ada di bawah pohon taru menyan adalah 11 mayat. Alasannya adalah mayat yang ke 12 dan seterusnya, akan berbau . Baunya tempo-tempo ada…tempo-tempo tidak.
Bisa jadi itu disebabkan keterbatasan bau yang dapat diserap oleh taru menyan tersebut, yaitu kurang lebih sekitar 11 x 60 kg [asumsi berat rata-rata mayat] = 660 kg. Sehingga untuk menyerap mayat berikutnya menjadi tidak maksimal. Walaupun mayat itu mati normal sekalipun, namun jika tidak sepenuhnya bersih dalam artian bersih dari kesalahan, maka bau mayat akan tetap ada walaupun tempo-tempo ada dan tempo-tempo tidak. Bukan cuma itu, mayat yang ‘ada kesalahan’ itu, lebih cepat busuk dari mayat yang lain [rata-rata pembusukan normal adalah 2 bulanan].
Penjelasan mengapa mayat yang menggeletak begitu saja di sema itu tidak menimbulkan bau padahal secara alamiah, tetap terjadi penguraian atas mayat-mayat tersebut ini disebabkan pohon Taru Menyan tersebut, yang bisa mengeluarkan bau harum dan mampu menetralisir bau busuk mayat. Taru berarti pohon, sedang Menyan berarti harum. Pohon Taru Menyan ini, hanya tumbuh di daerah ini. Jadilah Tarumenyan yang kemudian lebih dikenal sebagai Trunyan yang diyakini sebagai asal usul nama desa tersebut.

Selasa, 03 Mei 2011

Waspada!! Kanker Serviks Girls:)

Kali ini blog gue akan mengulas tentang gejala kanker serviks atau kanker leher rahim. Kanker yang ditakuti para wanita di dunia karena merupakan pembunuh no.1 dari jenis kanker yang mematikan. Kanker ini disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus), yang memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Di dunia setiap dua menit seorang perempuan meninggal akibat kanker serviks sedangkan di Indonesia setiap satu jam satu perempuan meninggal karena kanker serviks. Kanker serviks merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat kanker ginekologi di seluruh dunia. So gals, ayo kita cari info tentang kanker serviks, ini sangat penting loh bagi perempuan, apalagi dikampus kita bayak aktifitas dan mungkin sampai lupa kalau kita mesti cari info tentang penyakit mematikan ini, gue akan berbagi info sama kalian, semoga artikel gue bermanfaat:)


Mengenal  Kanker Servik Sejak Dini

Kanker serviks merupakan salah satu kanker mematikan dan pada umumnya meyerang kaum wanita. Jenis kanker ini memang jarang mendapat perhatian dari sebagian besar kaum wanita di bandingkan kanker lain seperti kanker payudara yang memang sudah banyak dikenal para wanita.

Apa Kanker Serviks itu? Kanker servik atau Cervical Cancer jenis penyakit yang menyerang pada bagian leher rahim atau  pintu masuk kearah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita (vagina).


Penyebab Kanker leher Rahim (Kanker Serviks)

Kanker serviks secara umum disebabkan suka berganti pasangan, seks pada usia dini (usia belasan tahun) yang secara umum nya dilakukan kalangan remaja, hal ini menjadi salah satu penyebab meluasnya penderita kanker serviks yang bisa menyerang kaum wanita.

Melakukan hubungan  di usia muda, yaitu pada usia belasan tahun, membuat kuman yang merupakan cikal bakal kanker akan sangat mudah menyerang karena rahim masih amat rentan dengan berbagai virus dan kuman.

Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan 18.

Apa saja gejalanya?
Kanker servik tidak memiliki gejala yang mudah diamati atau bahkan sama sekali tidak dirasakan jika sedang diincar penyakit ini karena itu bagi anda yang aktif dalam hubungan seksual alangkah baiknya memeriksakan diri dan melakukan tes pap smear 2 tahun sekali.

Kalaupun ada gejala secara fisik kanker serviks biasa dirasakan jika sudah pada stadium lanjut seperti timbulnya pendarahan dan rasa sakit saat berhubungan badan, keputihan yang berlebihan dan di rasa tidak normal, adanya perdarahan di luar siklus menstruasi, serta menurunnya  berat badan drastis.
Jika  kanker servik sudah menyebar pada bagian panggul, penderita akan merasakan keluhan nyeri punggung, pembesaran ginjal termasuk hambatan dalam berkemih.

Seperti dinyatakan Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahwa kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang penyebabkan kematian tertinggi dibandingkan jenis kanker lain yang menyerang kaum wanita di dunia. Di Indonesia penderita kanker serviks terditeksi sekitar 15.000 kasus setiap tahunnya dan 8.000 diantaranya berakhir dengan kematian.

Dari kasus di atas hanya jumlah yang terditeksi dan umumnya wanita yang secara sadar melakukan pemeriksaan ke dokter, lalu bagaimana dengan mereka yang tidak menyadari dan secara rutin memeriksakan kesehatan? Itu pula yang menjadi alasan Mengapa Kanker serviks bisa begitu berbahaya? Dan  secara umum kanker serviks muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi sampai penyakit telah mencapai stadium lanjut.

Demikian disampaikan Ahli Kandungan dan Kebidanan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dr. Alfaina Wahyuni, M. Kes, Sp. OG dalam Seminar Awam ‘Mengenal dan Mencegah Kanker Leher Rahim’ di Asri Medical Center (AMC-UMY) Sabtu (30/4).

Lebih lanjut Alfaina menjelaskan kanker serviks atau kanker leher rahim adalah tumbuhnya sel abnormal pada leher rahim. Penyebabnya yaitu Human Papiloma Virus (HPV). “Setiap wanita segala usia dapat terkena kanker serviks. Tetapi jarang ditemukan pada usia sebelum 20 tahun.”jelasnya.

Selain itu terkait dengan penggunaan pembalut wanita ketika menstruasi atau datang bulan, disarankan hanya menggunakan pembalut ketika memang sedang menstruasi dan juga harus sering diganti.

“Karena penggunaan pembalut akan menimbulkan kelembapan berlebih di daerah kewanitaan. Kemudian yang perlu diingat juga dalam penggunaan cairan-cairan pembersih vagina, jangan terlalu sering. Ketika rutin atau setiap hari mengunakan cairan tersebut justru akan menghilangkan kuman-kuman baik yang ada di vagina.”urainya.

Terkait dengan pencegahan kanker serviks dalam penuturannya ada beberapa hal yang bisa dilakukan. “Dengan menghindari faktor resiko seperti menunda hubungan seksual atau menikah hingga usia 20 tahun atau lebih, tidak berganti-ganti pasangan, menghindari Penyakit Menular Seksual (PMS), tidak merokok, hidup sehat, cukup gizi mulai dari vitamin A, C, beta carotene maupun asam folat.”tuturnya.
Sementara itu Ahli Obstetri dan Ginekologi FKIK UMY, Dr. Supriyatiningsih, M. Kes, Sp. OG dalam kesempatan tersebut juga menambahkan, untuk pencegahan terhadap kanker leher rahim tersebut dapat dilakukan dengan pencegahan primer dan sekunder.

“Pencegahan primer untuk orang-orang tanpa bukti klinis belum terkena penyakit dapat dilakukan dengan vaksin dan juga edukasi atau sosialisasi terhadap masyarakat mengenai bahaya kanker leher rahim. Kemudian pencegahan sekunder untuk orangorang yang sudah terbukti klinis terkena penyakit. Hal ini dilakukan untuk memperlambat atau menghentikan perjalanan penyakit. Misalnya melakukan skrining atau deteksi dini dengan pap’smear. Pap’smear dilakukan untuk wanita yang sudah melakukan hubungan seksual atau menikah. Jika belum menikah maka tidak melakukan pap’smear tetapi diberikan vaksin,”tegasnya.

Mengapa vaksinasi, dalam pemaparannya risiko HPV bermula pada usia remaja dan terus berlanjut. Inveksi Papiloma Virus (PV) tidak memberikan respon imun kuat untuk mencegah infeksi berulang. “Kemudian imunitas manusia secara alamiah akan menurun seiring dengan bertambah usia. sehingga semakin bertambah usia semakin bertambah juga risiko terkena HPV. Vaksin sebaiknya diberikan sebelum terpapar infeskis HPV misalnya sejak usia remaja 10 hingga 24 tahun sampai dengan 45 tahun,”paparnya.

Bagaimana Cara  penularannya?
Penularan pada servik atau virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama jika seringkali berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital. Artinya bahwa penularan virus ini tidak hanya melalui cairan tapi bisa dengan sentuhan kulit  karena itu penggunaan kondom dalam melakukan hubungan badan tidak begitu memiliki pengaruh untuk mencegah penularan virus HPV ini.

Tips Merawat Serviks

Soal tips merawat serviks, sebenarnya gampang-gampang susah. Karena kondisi setiap perempuan berbeda. Baik dari segi lingkungan tempat tinggal, budaya, finansial, dan keadaan-keadaan yang dapat membuat perempuan mengesampingkan “tugas merawat” organ ini. Namun, jika tidak ingin menyesal di kemudian hari, upayakan saja semaksimal mungkin hal-hal berikut ini:

1.         Selalu menjaga kebersihan bagian dalam serviks. Caranya dengan mengusap  dari depan ke belakang setelah buang air. Gunakan air bersih yang mengalir dan jaga agar vagina tetap kering. Hal ini perlu dilakukan agar kuman berbahaya tidak mudah berkembang biak.
2.         Memperbaiki gaya hidup. Misalnya dengan mengkonsumsi makanan organik dan sehat, melakukan olahraga yang tidak membahayakan kondisi reproduksi, tidak merokok, dan lain-lain.
3.         Melakukan seks yang aman dan sehat dengan suami. Kebersihan dan kesehatan organ intim kedua belah pihak (suami maupun istri) juga penting dijaga agar tidak menularkan penyakit yang bisa membahayakan serviks.
4.         Menghindari douching atau cuci vagina secara berlebihan. Terlalu sering mencuci vagina dapat membahayakan fungsi alami pada alat reproduksi itu sendiri. Yakni dapat membuat kondisi vagina kering sehingga kuman dan bakteri mudah masuk.
5.         Melakukan tes Pap smear dan pemeriksaan pada vagina dan rahim secara medis untuk mengetahui kesehatan alat reproduksi.



ok gals, waspada bahaya serviks, tanayakan pada dokter untuk tau lebih lanjut.
terimakasih:)

sumber:
www.cancer.org
www.medicinenet.com
Majalah Mother & Baby

kebudayaan yang mudah diterima dan sulit diterima

Segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Di Indonesia banyak sekali kebudayaan dan kepribadian yang ada, karena seperti yang kita tahu bahwa Indonesia memiliki banyak sekali suku sehingga dengan sudah sangat pasti kebudayaannya pun berbeda.
Adanya kemajuan teknologi dan komunikasi menyebabkan informasi yang datang dari luar pun dapat dengan mudah kita terima. Misalnya , lewat radio, televisi, dan lain-lain.
Teknologi memberikan kemungkinan-kemungkinan yang sangat luas untuk memanfaatkan hasil-hasil alam dan apabila mungkin menguasai alam. Perkembangan teknologi di Negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Jerman, dan Jepang merupakan contoh di mana masyarakat tidak lagi pasif menghadapi tantangan alam sekitar. Keadaan semacam ini disebut modernisasi yang akan berkembang terus sampai melahirkan Era Globalisasi.
Adanya globalisasi menyebabkan unsur-unsur budaya asing akan mudah masuk ke Indonesia. Budaya yang datang dari luar tidak semuanya positif bagi perkembangan dan kehidupan bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Tetapi unsur-unsur budaya asing yang masuk juga ada yang bersifat negatif.
Pada umumnya unsur budaya kebendaan seperti peralatan yang mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat, mudah diterima oleh masyarakat. Misalnya, alat tulis-menulis yang banyak digunakan orang Indonesia yang diambil dari unsur-unsur kebudayaan Barat.
Selain itu, unsur-unsur yang terbukti membawa manfaat yang besar seperti radio transitor sebagai alat media massa yang termasuk unsur kebudyaan yang mudah diterima. Unsur-unsur tersebut dengan mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima. Misalnya, mesin penggiling padi dengan biaya murah dan pengetahuan teknis yang sederhana dapat digunakan untuk melengkapi pabrik penggilingan.
Unsur-unsur asing yang diterima tentunya lebih dulu mengalami proses pengolahan. Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh masyarakat misalnya unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan dan ideologi. Selain itu, unsur-unsur yang dipelajari pada tahap pertama proses sosialisasi misalnya, makanan pokok suatu masyarakat juga termasuk salah satu unsur kebudayaan yang sulit diterima. Dengan globalisasi berbagai unsur kebudayaan yang sangat sulit diterima. Dengan globalisasi berbagai unsur kebudayaan juga akan masuk. Dengan globalisasi berbagai unsur kebudayaan juga akan masuk. Hal ini akan membawa dampak positif dan negatif.
Pada dasarnya masyarakat daerah timur dengan contoh Indonesia, sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada di Indonesia.
Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dan lain – lain.


Namun ada pula unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah misalnya :
1. Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.
2. Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
3. Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
4. Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.

Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.

Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas negara menjadi bias. Kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya universal. Globalisasi sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama.

Unsur globalisasi yang sulit diterima masyarakat:
1. Teknologi yang rumit dan mahal.
2. Unsur budaya luar yang bersifat ideologi dan religi.
3. Unsur budaya yang sukar disesuaikan dengan kondisi masyarakat.

Unsur globalisasi yang mudah diterima masyarakat:
1. Unsur yang mudah disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat.
2. Teknologi tepat guna, teknologi yang langsung dapat diterima oleh masyarakat.
3. Pendidikan formal di sekolah.