Kamis, 28 Juni 2012

Pengaruh teknologi Terhadap Budaya Organisasi


A.    PENGERTIAN  DAN FUNGSI BUDAYA ORGANISASI

Pengertian  Budaya Organisasi
     Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya dalam memberi kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan.

Berikut ini dikemukakan beberapa pengertian budaya organisasi menurut beberapa ahli :
• Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391), budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri.
• Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:263), budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.
• Menurut Robbins (1996:289), budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu.
• Menurut Schein (1992:12), budaya organisasi adalah pola dasar yang diterima oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk karyawan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi. Untuk itu harus diajarkan kepada anggota termasuk anggota yang baru sebagai suatu cara yang benar dalam mengkaji, berpikir dan merasakan masalah yang dihadapi.
• Menurut Cushway dan Lodge (GE : 2000), budaya organisasi merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para karyawan berperilaku. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan budaya organisasi dalam penelitian ini adalah sistem nilai organisasi yang dianut oleh anggota organisasi, yang kemudian mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari para anggota organisasi.

Fungsi Budaya Organisasi
Menurut robbins ( 2003 ) budaya menjalankan sejumlah fungsi didalam suatu organisasi. Adapun fungsi budaya organisasi tersebut anatara lain :
• Budaya mempunyai peran menetapkan tapal batas, artinya budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain.
• Budaya memberikan rasa identitas ke anggota – anggota organisasi.
• Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan pribadi seseorang.
• Budaya meningkatkan kemantapan system social
Akhirnya budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan  mekanisme pengendali yang memandu dan membentuk sikap serta prilaku karyawan.

Menurut wirawan ( 2007 ) budaya memiliki sejumlah fungsi didalam suatu organisasi. Adapun fungsi budaya organisasi tersebut antara lain :
•    Menjelaskan persamaan antara organisasi yang satu dengan yang lainnya.
•    Membangun sensitivitas atas identitas dari setiap anggota.
•    Memfasilitasi komitmen generasi untuk sesuatu yang lebih besar daripada ketertarikan mereka sendiri.
•    Membangun stabilitas dari system social.

B.    TEKNOLOGI TERHADAP KREATIVITAS INDIVIDU DAN TIM

       Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok manusai, yaitu kebutuhan akan pewujudan diri ( aktualisasi diri ) dan merupakan kebetuhan paling tinggi bagi manusia ( maslow, dalam munandar, 2009 ). Pada dasarnya setiap orang dilahirkan di dunia dengan memiliki potensi kreatif, kreativitas dapat diidentifikasi dan dipupuk memlalui pendidikan yang tepat ( munandar, 2009 ).
     Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran, komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Pada saat ini banyak bermunculan produk TIK dalam membantu proses pembelajaran yang telah mengubah wajah pembelajaran tradisional yang ditandai dengan interaksi tatap muka antara guru dengan siswa baik di kelas maupun di luar kelas, dalam hal ini kreativitas dan kemandirian sangat diperlukan untuk mampu beradaptasi dengan berbagai tuntutan khususnya dalam menyikapi perkembangan TIK, karena kemandirian merupakan kunci utama bagi individu untuk mampu mengarahkan dirinya ke arah tujuan dalam kehidupannya. Sehingga pembelajaran dengan dukungan TIK memungkinkan dapat menghasilkan inovasi karya-karya baru yang orsinil, memiliki nilai yang tinggi, dan dapat dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan yang lebih bermakna. Melalui TIK akan diperoleh berbagai informasi dalam lingkup yang lebih luas dan mendalam sehingga meningkatkan wawasannya. Hal ini merupakan rangsangan yang kondusif bagi berkembangnya kemandirian anak terutama dalam hal pengembangan kompetensi, kreativitas, kendali diri, konsistensi, dan komitmennya baik terhadap diri sendiri maupun terhadap pihak lain.           

Ciri – ciri kreativitas
Guilford ( dalam munandar, 2009 ) mengemukakan ciri – ciri dari kreativitas antara lain :
1. Kelancaran berpikir ( fluency of thinking ), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara tepat. Dalam kelancaran berpikir yang ditekankan adalah kuantitas, bukan kualitas.
2. Keluwesan bepikir ( flexibility ), yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban – jawaban atau pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda, mencari alternative atau arah yang berbeda – beda.
3. Elaborasi ( elaboration ), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan atau memperinci detail – detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
4. Orginalitas ( originality ), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli.

       Dalam hal ini teknology sangat membantu setiap individu dalam mengembangkan kreativitas yang dimiliki dengan memanfaatkan teknologi yang terus berkembang dengan itu setiap individu dapat dengan mudah menyampaikan atau memberikan kreativitas yang dia miliki untuk dipergunakan dalam kinerja dia ataupun perusahaan tempat ia bekerja.


Selasa, 05 Juni 2012

Kelompok Dalam Organisasi


Definisi Kelompok adalah setiap individu saling berinteraksi. Dengan interaksi tersebut individu akan membentuk suatu kelompok. Pada dasarnya sejak pertama kali dilahirkan individu telah berada dalam sebuah kelompok , yaitu keluarga. Kemudian seiring berjalannya waktu manusia akan mempunyai kelompok sosial yang lainnya, misalnya kelompok bermain, kelompok teman sekolah, kelompok kegiatan keagamaan dan masih banyak lagi. Sebagai makhluk sosial individu akan terus menerus membnetuk suatu kelompok, baik itu sebentar ataupun lama. Karena interaksi merupak faktor tepenting dalam suatu kelompok. Karena kelompok bukan ditentukan dekatnya jarak fisik melainkan interaksi. Misalnya seorang kelompok yang berinteraksi secara terus menerus melalui media komunikasi namun ikatan dalam kelompok tersebut tetap ada walaupun mereka jarang bertemu.
Organisasi  adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Manusia adalah salah satu dimensi penting dalam organisasi. Kinerja organisasi sangat tergantung pada kinerja individu yang ada di dalamnya. Seluruh pekerjaan dalam organisasi itu, para anggotalah yang menentukan keberhasilannya. Sehingga berbagai upaya meningkatkan produktivitas organisasi harus dimulai dari perbaikan produktivitas anggota. Oleh karena itu, pemahaman tentang perilaku organisasi menjadi sangat penting dalam rangka meningkatkan kinerjanya.
kelompok dalam suatu organisasi dapat dilakukan dengan mekanisme pembagian atas individu–individu agar membentuk suatu kumpulan yang mempunyai pola dan sistem kerja.
 Suatu kelompok pada dasarnya adalah sekumpulan individu yang berada dalam suatu organisasi dimana para anggotanya saling mempunyai ketergantungan satu sama lain dalam melaksanakan suatu kinerja secara berstruktur.


Peran individu dalam suatu organisasi
Peran individu dalam suatu organisasi menjadi menjadi lebih penting ketika organisasi tersebut memulai suatu kegiatan, karena tanpa keterlibatanya kegiatan suatu organisasi  tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
Keterlibatan dan partisipasi individu juga menghasilkan suatu kinerja, pola kegiatan serta hasil dari keterlibatan seluruh unsur manusia dalam organisasi akan menghasilkan suatu fungsi dalam organisasi.
 Masing–masing dari individu tersebut di dalam suatu organisasi mempunyai peran yang beragam dan mempunyai keterikatan terhadap suatu wadah, yaitu organisasi. Individu merupakan komponen vital dalam suatu organisasi tetapi tidak efisien jika “individu” ingin mencapai suatu tujuan dasar organisasi. Karena individu tidak mempunyai struktur dan sistem untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
Pengaruh Kelompok Terhadap Perilaku Individu
 Pada dasarnya keanggotaan kelompok dapat mengubah perilaku individu ( Tedeschi & Lindskold, 1976 ), pengaruh kelompok ini dapat membuat anggotanya melakukan hal – hal dalam organisasi yang tidak akan dilakukannya jika mereka sendiri. Keanggotaan kelompok ini dapat juga mempengaruhi perilaku anggotanya bila tidak ada anggota lain disekitarnya. Pengaruh terhadap perilaku ini besar sekali terutama dalam kelompok yang mempunyai rasa kebersamaan yang tinggi. Arah yang ditempuhnya sebagian besar tergantung dari norma – norma yang ada dalam kelompok tersebut ( Jewell, LN; Siegall M, 1990 ).
Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami.
Kelompok Formal
Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya diangkat oleh organisasi. Contoh dari kelompok ini adalah semua perkumpulan yang memiliki AD/ART.
Kelompok Informal
Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotan kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati. Misalnya: kelompok arisan

Pengalaman dalam suatu organisasi
Saya adalah anggota organisasi atau unit kemahasiswaan olahraga hockey, disitu ada 3 kelompok yaitu kelompok wanita, kelompok laki-laki, dan kelompok campuran, dalam bermain hockey saya ikut kelompok bermain wanita karena tenaga saya tidak bisa diseimbangkan dengan pemain laki-laki yang bermain dengan cepat dan sigap. Dalam suatu musim kami ikut pertandingan antar universitas, kelompok hockey kami sangat berkerja sama dengan baik, disaat pemain wanita bermain, pemain laki-laki yang belum ada jadwal bermain ikut membantu dalam persiapan tim wanita. Begitupun sebaliknya, kami teratur, ada yang bertugas sbg maneger team, wakil maneger team, couch, pemeriksa alat, pengatur kosumsi, dan hal penting dibalik pertandingan adalah pengkoordinasi air mineral, karena disaat pergantian pemain, istirahat, ataupun selesai permainan kita harus dibantu oleh koordinator air minum, karena pemain terdiri dari 6 orang. Hambatan dalam organisasi kita adalah untuk berlatih di lapangan, karena lapangan kita sewa, jadi setiap latihan, per orang harus menyisihkan uangnya untuk patungan sekitar 1000-2000, dengan anggota kuranglebih 34orang, karena kampus kita belum memberi fasilitas untuk lapangan. Solusi nya adalah dalam hal ini setiap anggota wajib berpartisipasi bagaimanapun caranya kita bisa latihan dengan menyewa lapangan. Kesimpulannya adalah, dalam suatu organisasi diperlukan kerjasama yang baik dan peran individu dari setiap anggota, dengan berpartisipasi agar suatu organisasi dapat terus terlaksana. Sekian.