Jumat, 18 Januari 2013

my Favorite Bollywood film in 2012



Film ini menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang bernama Ishaan Nandkishore Awasthi. Dia berusia 9 tahun, namun telah duduk dibangku kelas 3 selama 2 tahun,  berbeda dengan kakaknya (Yohaan ) yang selalu mendapatkan prestasi di sekolahnya. Nilai-nilai sekolah Ishaan sangat buruk dan tidak mengalami peningkatan selama 2 tahun di kelas 3, bagi Ishaan sekolah merupakan tempat yang menakutkan karena disana dia dijadikan bahan ejekan oleh guru dan teman-temannya atas ketidakmampuannya mengikuti pelajaran. Di rumah pun, dia tertekan oleh orangtua terutama ayahnya ( Nandkishore Awasthi ) yang selalu beranggapan bahwa Ishaan anak yang nakal. Ayahnya selalu membanding-bandingkan dia dengan kakaknya, Yohaan. Akan tetapi, dibalik ketidakmampuannya dalam mengikuti pelajaran, Ia memiliki imajinasi yang tinggi dan berbakat dalam bidang seni , terutama seni lukis.
Karena  berbagai alasan, akhirnya  orangtua Ishaan memutuskan untuk memindahkan Ishaan ke Sekolah Asrama yang ada di luar kota. Meskipun ibunya ( Maya Awasthi ) tidak menginginkan hal tersebut, tetapi hal itu terpaksa dilakukan karena menginginkan perubahan sikap dan kemampuan akademis Ishaan menjadi lebih baik. 
Setelah beberapa lama berada di Sekolah Asrama, Ishaan tidak mengalami kemajuan, bahkan ia semakin terpuruk  dan hari-harinya penuh tekanan. Sama seperti di sekolah lamanya, ia masih  kesulitan dalam belajar  dan selalu dimarahi oleh guru-gurunya. Didikan sekolah barunya yang memaksa Ishaan untuk seperti anak lainnya, membuat ia semakin tidak percaya diri, semangatnya hilang bahkan melukis yang sangat ia gemari pun tidak lagi ia kerjakan.
Hingga suatu hari, datanglah guru pengganti seni bernama Ram Shankar Nikumbh, seorang guru yang juga mengajar disekolah Tulip ( sekolah anak-anak khusus ). Nikumbh adalah orang pertama yang menyadari adanya kelainan pada diri Ishaan dengan melihat cara Ishaan menulis dan sikapnya yang berbeda. Kelainan tersebut dikenal dengan Disleksia yaitu suatu kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan orang tersebut dalam mengenal huruf. Atas kepeduliannya pada Ishaan, Nikumbh menemui kedua orang tua Ishaan untuk memberikan pengertian tentang kondisi Ishaan bahwa Ishaan sebenarnya mempunyai kelainan yaitu Disleksia.
Mulanya kedua orangtua Ishaan tidak menerima apa yang telah dikatakan oleh Nikumbh, namun setelah  Nikumbh menunjukan hasil tulisan Ishaan baru mereka menyadari bahwa yang diutarakan oleh Nikumbh tersebut adalah benar.  Nikumbh terkaget melihat semua hasil karya  Ishaan yang ternyata bakat Ishaan sangat luar biasa, imajinasi seorang anak seperti Ishaan dicurahkan kepada gambar-gambar dan lukisan –lukisan yang sangat indah. Nikumbh pun mengerti apa yang harus dia lakukan terhadap Ishaan. Dengan waktu, kesabaran dan perawatan Nikumbh berhasil dalam mendorong tingkat kepercayaan Ishaan. Sedikit demi sedikit Nikumbh mengajari Ishaan menulis, membaca dan berhitung. Akhirnya, Ishaan pun dapat membaca menulis juga berhitung seperti teman-temannya. Dalam perlombaan melukis yang diadakan oleh Nikumbh, Ishaan mendapatkan juara 1, mengalahkan Nikumbh sendiri. Orang tua, guru-guru serta orang-orang sekitar Ishaan menyadari bahwa Ishaan bukan anak yang abnormal, tetapi anak yang sangat khusus dengan bakat seni yang luar biasa. Akhirnya Ishaan menjadi anak yang periang dan bisa bergaul dengan teman-teman lainnya.

sumber: http://pisces-pride.blogspot.com/2012/05/analisis-film-taare-zameen-par.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar