Jumat, 03 Januari 2014

Multimedia untuk pendidikan kedokteran

Multimedia sebagai salah satu sarana akselerasi Pendidikan Kedokteran
Seiring dengan pesatnya kemajuan Teknologi Informasi, khususnya informatika kedokteran dan perkembangan dunia medis, pemanfaatan multimedia sebagai salah satu penunjang metode pembelajaran di bidang kedokteran masih jauh dari memuaskan. *pendapat pribadi, maaf…*
Hal ini bukan tidak mungkin menyebabkan terhambatnya akselerasi proses belajar mengajar yang pada gilirannya insan medis kurang siap menjawab tantangan ketika bertugas di lapangan untuk mengaplikasikan ilmunya.
Tulisan singkat ini menggambarkan bahwa kita dapat memanfaatkan multimedia sesuai keinginan (user friendly), untuk perkembangan dunia medis di institusi pendidikan kedokteran atau dimanapun para dokter bertugas sehingga dapat memberikan manfaat bagi sesama, baik dalam hal penyebar luasan informasi kedokteran maupun untuk menunjang pelayanan teknis medis bagi pengguna jasa layanan kesehatan.
Januari 2006, dalam sebuah kesempatan diskusi pada pelatihan Pekerti (metode belajar mengajar), beberapa orang teman menentang keras ketika dilontarkan tentang perlunya pengembangan pembelajaran menggunakan multimedia bagi pendidikan kedokteran saat sesi pemanfaatan media pembelajaran. Tergantung cara mengajarnya, kata mereka.
Tentu dong, saya juga setuju. Yang kita bicarakan adalah media, bukan cara mengajar. Jadi bandingannya adalah media. Semisal seorang dosen yang memiliki kemampuan mengajar hebat, akan berbeda ketika ia hanya ngomong dengan menggunakan media bantu sebagai penunjang pembelajaran. Bisa dibayangkan betapa menariknya ketika ia ngajar memanfaatkan media interaktif nan menarik, dijamin mahasiswa ga ngantuk. Terlebih di dunia medis. Bandingkan ketika seorang dosen menjelaskan anatomi tanpa menggunakan media ilustrasi dengan saat menggunakan ilustrasi. Manakala si dosen cerita tentang jantung, tentu mahasiswa lebih mudah mengingat jika menggunakan ilustrasi yang terpampang di layar dibanding hanya mendengarkan sambil membayangkan bentuk jantung.
Tapi saya sadar, tidak mudah meyakinkan seseorang tentang perlunya memanfaatkan teknologi informasi. Sama seperti saat awal kita mengenal sms, tak jarang seseorang ogah coba-coba ber sms dengan alasan gak lega kalo ga ngomong langsung via hp. Alasannya itu kan? Ketika udah bisa sms, maka ia lebih suka sms ketimbang nilpon. Iya kan ?
Penggunaan teknologi informasi di bidang medis sebenarnya bukan barang baru. Saat masih sekolah (beberapa tahun yang lalu) udah biasa melahap materi kuliah dengan slide atau setidaknya OHP. Tapi itu dulu. Sekarang mah udah jaman komputer, laptop, tablet vitamin PC, PDA, LCD proyektor dan berbagai media simpan mulai flashdisk, cd, dvd hingga harddisk eksternal supermungil. Piranti lunak publishing dan presentation tools pun melimpah. Yang gratisan juga banyak. So, tunggu apa lagi ?
Nah, akhir pekan ini berkesempatan ketemu dengan teman-teman yang akan membahas pemanfaatan teknologi informasi untuk pendidikan kedokteran dan bidang medis secara luas.

sumber: http://cakmoki86.wordpress.com/2008/02/28/multimedia-untuk-pendidikan-kedokteran/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar