250 Miles..
By Endah Puji Rahayu
Alkisah tentang seorang pemuda daerah yang bercita cita
ingin tinggal di jakarta. Petra, cowok asli kota Palu ini baru duduk dibangku
kuliah semester satu sebuah Universitas negri di Bandung, dia adalah anak
kebanggaan orang tua dan juga desa nya. Selain cerdas, dia juga jago main bola,
tapi dengan wajah yang pas-pas an dia belum pernah punya pacar. Petra punya
sahabat baru asal jakarta namanya Justin, mereka ngekos bareng deket kampusnya.
“Libur semester ganjil lo pulang ke kampung bro?” tanya justin kepada petra. “engga
gue dikosan aja”, jawab petra. “yaudah bro ikut gue ke jakarta aja yuk,
refreshing,”. Petra yang memang belum pernah ke Jakarta exited banget sama
ajakan Justin. “serius lo bro ngajak gue?”, dengan wajah gembira petra
meyakinkan ajakan sahabatnya. Hari jumat sore Petra dan Justin berangkat ke
jakarta naik kereta ekonomi. Sesampainya di rumah Justin, petra gak sabar minta
diajak jalan-jalan keliling jakarta. “besok aja bro malem minggu, sekarang kita
maen ps dulu”. Esok harinya Justin mengajak petra ke sebuah mal dan disitu
banyak teman-teman Justin, salah satunya Ana, pertama kali dikenalin sama Ana,
petra langung jatuh cinta, begitupun Ana yang emang suka tipe cowo biasa-biasa
aja. Dari pertemuan itu mereka deket, “nay.. boleh minta nomer telfon nya ga?”.
Dengan wajah pucet Petra memberanikan diri. “boleh, save ya 08**23455*”. Mereka
menghabiskan malam minggu dan hari-hari berikutnya mereka sering ketemu. Kemudian
pada hari selasa petra dan justin pulang keBandung. “bro.. gue kayaknya jatuh
cinta sama temen lo Anaya, belum pernah ge ngerasain dag dig dug kalo depan
cewe, dia jomblo kan?”, petra semangat bertanya. “Single ko bro”, petra menjawab males-malesan.
2 bulan berteman dan deket Petra dan Ana sudah saling
suka, sayang, dan akhirnya cinta, dan memutuskan untuk pacaran. Walaupun petra
diBandung dan Ana dijakarta mereka adalah pasangan yang saling setia. 1tahun
berjalan Ana mulai bosen dengan pacaran “LDR” mereka, petra yang sibuk dengan tugas
dan Ana yang kuliahnya kebanyakan libur. “Sayang, kamu ke jakarta dong, 1tahun
ini kita Cuma pacaran lewat telfon..” kata Ana. Petra yang memang anak kos dari
daerah dengan uang pas-pas an menjawab. “Aku belom bisa saat ini lagi banyak
tugas papper, sabar yah,”. Seminggu kemudian Ana nekat pergi ke bandung yang
sebelumnya elum pernah ke bandung sendiri. “Surpriseeee..!!!,”. ana yang dateng
ketempat tongkrongan petra memberi kejutan. “makasih sayang udah datengin aku,
seharian mereka jalan-jalan keliling bandung. “hati-hati dijalan sayang”, petra
yang mengantarkan ana ke stasiun. Sebulan 2kali ana selalu menyempatkan diri ke
bandung, karena ana tau kondisi petra yang belom bisa ke jakarta. Hari berganti
hari, bulan berhanti bulan, dan semester berganti semester, petra mulai
sesekali menjenguk ana ke jakarta. Semester akhir tiba, petra yang sibuk dengan
skripsinya, dan Ana.. yang udah lulus dan mendapatkan pekerjaan. “sayang, kita
udah 5bulan ga ketemu, kamu udah cuek sama aku”. “maaf ya aku pusing sama
skripsiku”. 2semester ini memang skripsi petra belum selesai. Ana udah mulai
bosen dengan petra, dan memutuskan untuk.. “kita PUTUS!!”. Kata Anaya tegas.
Anaya memang cewek keras kepala, manja dan emang ke
kanak-kanakan, dan sekarang dia pacaran sama teman kantornya, Zayn Malik. Hubungan
Anaya dan Zayn tidak berjalan lancar, Zayn yang ternyata masa lalu nya suram
dan suka mabuk-mabukan beda banget sama Petra. “yatuhan kenapa aku? Kenapa aku
mendapatkan pasangan yang tidak lebih baik dari petra”, ujar ana dalam hati
menyesal. Petra dibandung yang masih sibuk dengan Bab terakhirnya, masih setia nunggu
Ana walaupun dia mengetahui kalau ana udah punya pasangan baru. “yatuhan aku
kangen petra, masihkah dia mengharapkanku? Karena memang dia cinta sejatiku. Dekatkan
lah aku padanya ya tuhan”, doa Anaya. Putus dengan zayn, ana menjadi sosok
pendiam, dan tidak ceria lagi, dia menyesal karena telah memutuskan hubungan
dengan Petra. Sebulan kemudian Ana tidak tahan dan mencoba menghubungi petra. “Hallo..”petra
menjawab telefon. Dengan air mata mengalir bahagia ana senang mendengar suara
petra lagi. “petra maafin aku, aku menyesal, harusnya aku pengertian, dan
memberi dukungan kamu, bukan meninggalkanmu”, isak tangis Ana. “iya, aku
gapapa, aku emang lagi berjuang buat menyelsaikan skripsi ini biar cepet
wisuda, kerja, mapan, dan ngelamar kamu sayang”, jawab petra bahagia. Saat itu
ana menangis terisak, menagis bahagia, dan menyesali perbuatannya. “ya tuhan
terimakasih atas nikmatmu dan berikan iya sebagai jodohku,” doa ana. Disetiap perjalanan
ana ke bandung, dia menikmati perjalanan jakarta bandung. Dalam hati ana “250
miles sayang, aku akan selalu ada untukmu, disetiap langkahku hanya untuk
mendampingimu” sambil tersenym memandangi jalan tol.
Waktu berjalan begitu cepat tidak terasa hubungan mereka
sudah berjalan 5tahun, Petra yang memang ingin sekali berkerja dan tinggal dijakarta
akhirnya menikahi Anaya setelah 2tahun lulus menjadi Sarjana Ekonomi, mereka
hidup bahagia karena udah 1kota dijakarta.
Jarak memang tidak bisa
memisahkan 2 orang anak manusia yang saling cinta. Jarak bisa jadi baik, bisa
jadi buruk untuk hubungan. Baik jika memang dijalankan dengan hati yang tenang
dan ikhlas, buruk jika dijalankan setengah hati. Jadi semua hubungan yang
serius harus dijalankan dengan rasa bahagia, tidak mengeluh, selalu menerima,
dan iklas menjalankannya dan yang penting saling percaya. Sekian cerita Petra
dan Anaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar