Rabu, 09 Januari 2013

250 Miles..



250 Miles..
By Endah Puji Rahayu


            Alkisah tentang seorang pemuda daerah yang bercita cita ingin tinggal di jakarta. Petra, cowok asli kota Palu ini baru duduk dibangku kuliah semester satu sebuah Universitas negri di Bandung, dia adalah anak kebanggaan orang tua dan juga desa nya. Selain cerdas, dia juga jago main bola, tapi dengan wajah yang pas-pas an dia belum pernah punya pacar. Petra punya sahabat baru asal jakarta namanya Justin, mereka ngekos bareng deket kampusnya. “Libur semester ganjil lo pulang ke kampung bro?” tanya justin kepada petra. “engga gue dikosan aja”, jawab petra. “yaudah bro ikut gue ke jakarta aja yuk, refreshing,”. Petra yang memang belum pernah ke Jakarta exited banget sama ajakan Justin. “serius lo bro ngajak gue?”, dengan wajah gembira petra meyakinkan ajakan sahabatnya. Hari jumat sore Petra dan Justin berangkat ke jakarta naik kereta ekonomi. Sesampainya di rumah Justin, petra gak sabar minta diajak jalan-jalan keliling jakarta. “besok aja bro malem minggu, sekarang kita maen ps dulu”. Esok harinya Justin mengajak petra ke sebuah mal dan disitu banyak teman-teman Justin, salah satunya Ana, pertama kali dikenalin sama Ana, petra langung jatuh cinta, begitupun Ana yang emang suka tipe cowo biasa-biasa aja. Dari pertemuan itu mereka deket, “nay.. boleh minta nomer telfon nya ga?”. Dengan wajah pucet Petra memberanikan diri. “boleh, save ya 08**23455*”. Mereka menghabiskan malam minggu dan hari-hari berikutnya mereka sering ketemu. Kemudian pada hari selasa petra dan justin pulang keBandung. “bro.. gue kayaknya jatuh cinta sama temen lo Anaya, belum pernah ge ngerasain dag dig dug kalo depan cewe, dia jomblo kan?”, petra semangat bertanya.  “Single ko bro”, petra menjawab males-malesan.

            2 bulan berteman dan deket Petra dan Ana sudah saling suka, sayang, dan akhirnya cinta, dan memutuskan untuk pacaran. Walaupun petra diBandung dan Ana dijakarta mereka adalah pasangan yang saling setia. 1tahun berjalan Ana mulai bosen dengan pacaran “LDR” mereka, petra yang sibuk dengan tugas dan Ana yang kuliahnya kebanyakan libur. “Sayang, kamu ke jakarta dong, 1tahun ini kita Cuma pacaran lewat telfon..” kata Ana. Petra yang memang anak kos dari daerah dengan uang pas-pas an menjawab. “Aku belom bisa saat ini lagi banyak tugas papper, sabar yah,”. Seminggu kemudian Ana nekat pergi ke bandung yang sebelumnya elum pernah ke bandung sendiri. “Surpriseeee..!!!,”. ana yang dateng ketempat tongkrongan petra memberi kejutan. “makasih sayang udah datengin aku, seharian mereka jalan-jalan keliling bandung. “hati-hati dijalan sayang”, petra yang mengantarkan ana ke stasiun. Sebulan 2kali ana selalu menyempatkan diri ke bandung, karena ana tau kondisi petra yang belom bisa ke jakarta. Hari berganti hari, bulan berhanti bulan, dan semester berganti semester, petra mulai sesekali menjenguk ana ke jakarta. Semester akhir tiba, petra yang sibuk dengan skripsinya, dan Ana.. yang udah lulus dan mendapatkan pekerjaan. “sayang, kita udah 5bulan ga ketemu, kamu udah cuek sama aku”. “maaf ya aku pusing sama skripsiku”. 2semester ini memang skripsi petra belum selesai. Ana udah mulai bosen dengan petra, dan memutuskan untuk.. “kita PUTUS!!”. Kata Anaya tegas.


            Anaya memang cewek keras kepala, manja dan emang ke kanak-kanakan, dan sekarang dia pacaran sama teman kantornya, Zayn Malik. Hubungan Anaya dan Zayn tidak berjalan lancar, Zayn yang ternyata masa lalu nya suram dan suka mabuk-mabukan beda banget sama Petra. “yatuhan kenapa aku? Kenapa aku mendapatkan pasangan yang tidak lebih baik dari petra”, ujar ana dalam hati menyesal. Petra dibandung yang masih sibuk dengan Bab terakhirnya, masih setia nunggu Ana walaupun dia mengetahui kalau ana udah punya pasangan baru. “yatuhan aku kangen petra, masihkah dia mengharapkanku? Karena memang dia cinta sejatiku. Dekatkan lah aku padanya ya tuhan”, doa Anaya. Putus dengan zayn, ana menjadi sosok pendiam, dan tidak ceria lagi, dia menyesal karena telah memutuskan hubungan dengan Petra. Sebulan kemudian Ana tidak tahan dan mencoba menghubungi petra. “Hallo..”petra menjawab telefon. Dengan air mata mengalir bahagia ana senang mendengar suara petra lagi. “petra maafin aku, aku menyesal, harusnya aku pengertian, dan memberi dukungan kamu, bukan meninggalkanmu”, isak tangis Ana. “iya, aku gapapa, aku emang lagi berjuang buat menyelsaikan skripsi ini biar cepet wisuda, kerja, mapan, dan ngelamar kamu sayang”, jawab petra bahagia. Saat itu ana menangis terisak, menagis bahagia, dan menyesali perbuatannya. “ya tuhan terimakasih atas nikmatmu dan berikan iya sebagai jodohku,” doa ana. Disetiap perjalanan ana ke bandung, dia menikmati perjalanan jakarta bandung. Dalam hati ana “250 miles sayang, aku akan selalu ada untukmu, disetiap langkahku hanya untuk mendampingimu” sambil tersenym memandangi jalan tol.

            Waktu berjalan begitu cepat tidak terasa hubungan mereka sudah berjalan 5tahun, Petra yang memang ingin sekali berkerja dan tinggal dijakarta akhirnya menikahi Anaya setelah 2tahun lulus menjadi Sarjana Ekonomi, mereka hidup bahagia karena udah 1kota dijakarta.
Jarak memang tidak bisa memisahkan 2 orang anak manusia yang saling cinta. Jarak bisa jadi baik, bisa jadi buruk untuk hubungan. Baik jika memang dijalankan dengan hati yang tenang dan ikhlas, buruk jika dijalankan setengah hati. Jadi semua hubungan yang serius harus dijalankan dengan rasa bahagia, tidak mengeluh, selalu menerima, dan iklas menjalankannya dan yang penting saling percaya. Sekian cerita Petra dan Anaya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar