Selasa, 05 Juni 2012

Kelompok Dalam Organisasi


Definisi Kelompok adalah setiap individu saling berinteraksi. Dengan interaksi tersebut individu akan membentuk suatu kelompok. Pada dasarnya sejak pertama kali dilahirkan individu telah berada dalam sebuah kelompok , yaitu keluarga. Kemudian seiring berjalannya waktu manusia akan mempunyai kelompok sosial yang lainnya, misalnya kelompok bermain, kelompok teman sekolah, kelompok kegiatan keagamaan dan masih banyak lagi. Sebagai makhluk sosial individu akan terus menerus membnetuk suatu kelompok, baik itu sebentar ataupun lama. Karena interaksi merupak faktor tepenting dalam suatu kelompok. Karena kelompok bukan ditentukan dekatnya jarak fisik melainkan interaksi. Misalnya seorang kelompok yang berinteraksi secara terus menerus melalui media komunikasi namun ikatan dalam kelompok tersebut tetap ada walaupun mereka jarang bertemu.
Organisasi  adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Manusia adalah salah satu dimensi penting dalam organisasi. Kinerja organisasi sangat tergantung pada kinerja individu yang ada di dalamnya. Seluruh pekerjaan dalam organisasi itu, para anggotalah yang menentukan keberhasilannya. Sehingga berbagai upaya meningkatkan produktivitas organisasi harus dimulai dari perbaikan produktivitas anggota. Oleh karena itu, pemahaman tentang perilaku organisasi menjadi sangat penting dalam rangka meningkatkan kinerjanya.
kelompok dalam suatu organisasi dapat dilakukan dengan mekanisme pembagian atas individu–individu agar membentuk suatu kumpulan yang mempunyai pola dan sistem kerja.
 Suatu kelompok pada dasarnya adalah sekumpulan individu yang berada dalam suatu organisasi dimana para anggotanya saling mempunyai ketergantungan satu sama lain dalam melaksanakan suatu kinerja secara berstruktur.


Peran individu dalam suatu organisasi
Peran individu dalam suatu organisasi menjadi menjadi lebih penting ketika organisasi tersebut memulai suatu kegiatan, karena tanpa keterlibatanya kegiatan suatu organisasi  tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
Keterlibatan dan partisipasi individu juga menghasilkan suatu kinerja, pola kegiatan serta hasil dari keterlibatan seluruh unsur manusia dalam organisasi akan menghasilkan suatu fungsi dalam organisasi.
 Masing–masing dari individu tersebut di dalam suatu organisasi mempunyai peran yang beragam dan mempunyai keterikatan terhadap suatu wadah, yaitu organisasi. Individu merupakan komponen vital dalam suatu organisasi tetapi tidak efisien jika “individu” ingin mencapai suatu tujuan dasar organisasi. Karena individu tidak mempunyai struktur dan sistem untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
Pengaruh Kelompok Terhadap Perilaku Individu
 Pada dasarnya keanggotaan kelompok dapat mengubah perilaku individu ( Tedeschi & Lindskold, 1976 ), pengaruh kelompok ini dapat membuat anggotanya melakukan hal – hal dalam organisasi yang tidak akan dilakukannya jika mereka sendiri. Keanggotaan kelompok ini dapat juga mempengaruhi perilaku anggotanya bila tidak ada anggota lain disekitarnya. Pengaruh terhadap perilaku ini besar sekali terutama dalam kelompok yang mempunyai rasa kebersamaan yang tinggi. Arah yang ditempuhnya sebagian besar tergantung dari norma – norma yang ada dalam kelompok tersebut ( Jewell, LN; Siegall M, 1990 ).
Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami.
Kelompok Formal
Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya diangkat oleh organisasi. Contoh dari kelompok ini adalah semua perkumpulan yang memiliki AD/ART.
Kelompok Informal
Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotan kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati. Misalnya: kelompok arisan

Pengalaman dalam suatu organisasi
Saya adalah anggota organisasi atau unit kemahasiswaan olahraga hockey, disitu ada 3 kelompok yaitu kelompok wanita, kelompok laki-laki, dan kelompok campuran, dalam bermain hockey saya ikut kelompok bermain wanita karena tenaga saya tidak bisa diseimbangkan dengan pemain laki-laki yang bermain dengan cepat dan sigap. Dalam suatu musim kami ikut pertandingan antar universitas, kelompok hockey kami sangat berkerja sama dengan baik, disaat pemain wanita bermain, pemain laki-laki yang belum ada jadwal bermain ikut membantu dalam persiapan tim wanita. Begitupun sebaliknya, kami teratur, ada yang bertugas sbg maneger team, wakil maneger team, couch, pemeriksa alat, pengatur kosumsi, dan hal penting dibalik pertandingan adalah pengkoordinasi air mineral, karena disaat pergantian pemain, istirahat, ataupun selesai permainan kita harus dibantu oleh koordinator air minum, karena pemain terdiri dari 6 orang. Hambatan dalam organisasi kita adalah untuk berlatih di lapangan, karena lapangan kita sewa, jadi setiap latihan, per orang harus menyisihkan uangnya untuk patungan sekitar 1000-2000, dengan anggota kuranglebih 34orang, karena kampus kita belum memberi fasilitas untuk lapangan. Solusi nya adalah dalam hal ini setiap anggota wajib berpartisipasi bagaimanapun caranya kita bisa latihan dengan menyewa lapangan. Kesimpulannya adalah, dalam suatu organisasi diperlukan kerjasama yang baik dan peran individu dari setiap anggota, dengan berpartisipasi agar suatu organisasi dapat terus terlaksana. Sekian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar